Teks Resensi
Identitas buku
Judul buku : Eccedentesiast
Penulis : Ita Kurniawati
Penerbit : Akad
Tahun cetakan : Cetakan 1, April 2022
Nomor edisi : ISBN : 978-623-5953-10-6
Tebal : 356 halaman, 14x20 cm
Sinopsis
Novel Eccedentesiast karya Ita Kurniawati mengisahkan tentang Canva Narendra, seorang remaja yang tinggal bersama neneknya karena kedua orang tuanya bekerja di luar negeri. Canva memiliki keinginan sederhana yaitu bertemu dan memeluk orang tuanya. Untuk mencapai impian tersebut, ia belajar dengan giat agar dapat meraih prestasi dan mendapatkan perhatian mereka. Di balik senyum cerianya, Canva menyembunyikan luka batin akibat rasa rindu yang mendalam terhadap orang tuanya. Ia juga menderita penyakit gagal ginjal kronis, namun tetap berusaha tampil kuat di hadapan teman-temannya, termasuk sahabat dekatnya, Marvel, dan seorang gadis tunanetra bernama Aily. Kehadiran Zayyan, musuh masa lalunya, serta tekanan untuk memenangkan olimpiade demi membanggakan orang tuanya, menambah kompleksitas hidup Canva. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Canva tetap berjuang untuk meraih impiannya, sambil menyembunyikan kesedihannya di balik senyuman.
Biografi Pengarang
Namanya Ita Kurniawati. Lahir pada tanggal 10 Desember 2003. Saat novel ini ditulis dia sedang menempuh pendidikan kelas XII di MAN 1 PATI. Memiliki nama pena Martabakkolor dan sering dipanggil Bunda padahal masih remaja.
Kelebihan
-Alur cerita yang menarik
Alur yang mengalir dengan baik serta adanya kejutan yang membuat pembaca terus ingin mengetahui kelanjutan ceritanya.
-Cerita yang emosional dan relevan
Mengangkat tema tentang seseorang yang berpura-pura bahagia meskipun menyimpan luka, sehingga banyak pembaca yang bisa merasa kan apa yang dirasakan tokoh novel tersebut.
-Pesan moral yang inspiratif
Mengajarkan pembaca untuk lebih memahami diri sendiri, menerima luka masa lalu, dan pentingnya tidak selalu berpura-pura kuat.
Kekurangan
-Tema yang Berat
Novel ini mengangkat kisah tentang luka batin dan kepura-puraan dalam kebahagiaan, yang mungkin terasa terlalu emosional atau menyedihkan bagi beberapa pembaca.
Kesimpulan
Kesimpulan dari novel ini adalah bahwa tidak semua senyuman mencerminkan kebahagiaan sejati. Novel ini menggambarkan perjuangan seseorang yang selalu berpura-pura bahagia meskipun menyimpan luka mendalam. Novel ini mengajarkan bahwa manusia tidak harus selalu kuat di depan orang lain dan pentingnya memiliki seseorang yang bisa memahami serta menerima kita apa adanya. Pada akhirnya, kebahagiaan sejati bukan tentang berpura-pura bahagia, tetapi tentang menerima diri sendiri dan menemukan makna dalam perjalanan hidup.
Komentar
Posting Komentar